‘Memberi’ adalah sebuah kata luar biasa maknanya yang bisa dikaitkan dengan bentuk dari rasa keikhlasan, rasa ingin berbagi, dan rasa untuk membuat orang lain bahagia. Memberi/bersedekah bisa dalam bentuk apa saja, misalnya memberi sumbangan ilmu pengetahuan, bentuk sedekah uang, bisa juga tenaga untuk meringankan beban orang lain. Jika Anda banyak memberi, Anda tidak akan pernah merasakan kekurangan, justru akan lebih banyak mendapatkan. Apa yang Anda dapatkan dari memberi? Kebahagiaan tak ternilai harganya dari dalam hati.
Seringkali kita membayangkan mendapatkan sesuatu atau berangan-angan mendapatkan apa yang kita inginkan. Masih sangat jarang orang yang suka bervisualisasi membagikan apa yang ia miliki kepada yang membutuhkan. Ini bukti bahwa mentalitas kita masih cenderung “menerima” daripada “memberi”. Padahal dengan memberi, kita belajar untuk melepaskan kemelekatan terhadap duniawi. Melepaskan kemelekatan terhadap dunia inilah rahasia sesungguhnya untuk menerima kebahagiaan tertinggi.
Yesaya 58:10
Apabila engkau menyerahkan kepada orang lapar apa yang kauinginkan sendiri dan memuaskan hati orang yang tertindas maka terangmu akan terbit dalam gelap dan kegelapanmu akan seperti rembang tengah hari.
Manfaat Berbagi /Memberi
1. Memberikan Anda kepuasan batin
Cobalah berbagi / memberikan makanan untuk mereka yang lapar, atau memberikan sedikit bantuan untuk orang yang membutuhkan. Hal ini bukan hanya bertindak menyisihkan penghasilan Anda semata, tetapi juga memberikan wujud cinta kasih dan kepedulian untuk sesama yang segera mengisi hati Anda dengan rasa bahagia. Dengan memberi, kehidupan kita akan dipenuhi kebajikan. Selalu tumbuh kepuasan batin dan hidup lebih berbahagia, karena dapat membantu orang lain. Dengan kebajikan, hidup menjadi lebih berkualitas dan memiliki arti.
2. Memahami arti berbagi
Jika Anda tidak mau berbagi, Anda dinilai sebagai orang egois. Seorang ibu selalu mencoba untuk mengajarkan anaknya sejak kecil untuk berbagi karena dia tahu bahwa dengan berbagi akan mengajarkan keikhlasan dan memainkan peran lebih besar dalam kehidupan bermasyarakat di kemudian hari. Individu yang sudah terbiasa memberi tanpa pamrih tidak akan pernah merasa bahwa dia telah kehilangan sesuatu, dan inilah yang selalu menjadikan hidupnya bahagia.
3. Menyaksikan kebahagiaan orang lain
Ketika Anda memberi, Anda pasti melihat rona kegembiraan, senyum tulus yang tidak hanya datang dari sisi lain, tetapi juga dari dalam hati mereka yang Anda bantu. Kebahagiaan yang tak ternilai adalah saat kita tidak sadar bahwa kita bernilai bagi orang lain.
4. Mensyukuri nikmat Tuhan
Memberi adalah tanda bahwa Anda bersyukur sepenuhnya pada nikmat yang diberikan Tuhan. Dari semua nikmat itu, tak hanya berupa materi, tetapi rasa syukur atas kesehatan Anda sehingga keberkahan itu bisa Anda nikmati, juga bersyukur kepada orang-orang yang mencintai Anda, yang selalu mendukung agar Anda bersemangat mencari rezeki yang halal. Maka sedekah adalah salah satu ungkapan terima kasih atas segala nikmat yang sekarang Anda miliki.
5. Menambah dan mempererat persaudaraan
Perintah Allah kepada kita untuk bersedekah/memberi sudah sangat jelas, baik yang disebutkan dalam Alkitab. Pada hakikatnya orang yang bersedekah menjadi wakil Allah dalam mengasihi hamba-hambaNya. Anda tidak pernah tahu akan menjadi apa dan seberapa besar Anda membutuhkan bantuan orang lain di masa mendatang. Dengan bersedekah, Anda akan menambah keluarga baru, teman baru, dan kerabat baru. Tidak akan ada yang tahu bagaimana kehidupan Anda ke depannya. Kelak, jika sewaktu-waktu Anda membutuhkan bantuan, tidak menutup kemungkinan ada orang lain juga akan membantu kesulitan Anda tanpa Anda sadari. Kalaupun tidak, Tuhan tidak pernah menutup mata bagi mereka yang ikhlas bersedekah.
6. Menyucikan jiwa Anda
Memberi/bersedekah bermanfaat membangunkan kesadaran Anda secara rohani, karena membantu melepaskan segala hambatan dari dalam diri. Hati orang yang bersedekah akan tenang dan damai. Selain itu jiwa akan bersih dan terhindar dari perasaan yang negatif. Bukankah ini adalah jenis kebahagiaan yang selama ini kita cari.
-Heriyunanto, JB2000-