Sabtu malam, 8 Juli 2017  kabar duka menghampiri seluruh Alumni De Britto . Seorang Alumni De Britto 94 menemui sang empunya kehidupan , alumni itu bernama Kristupa Saragih. Seorang fotografer luar biasa yang baru pertamakali saya temui namun meninggalkan kesan mendalam akan kekuatan karakternya.

Saya bertemu mas Kristupa pertama kali pada acara fotografi #Manuksgrapher (komunitas alumni De Britto pecinta fotografi) tanggal 10 Juni 2017. Sebelumnya hanya mengikuti akun Instagramnya dan terkadang berbalas chat di grup Whatsapp yang sama-sama kami ikuti. Dalam acara #Manuksgrapher itu mas Kristupa duduk paling belakang dan saya hampiri beliau saat sesi break. Langsung saya perkenalkan diri dan cerita sedikit mengenai website Debritto.net serta channel Youtube Alumni De Britto. Saya berkata “Mas, mau ga saya wawancara untuk DeBritto Channel?” , dengan tegas dan semangat langsung dijawab “Saya tidak mungkin bilang tidak” …

Mas Kristupa kemudian langsung minta ijin menggunakan salah satu ruangan di lantai bawah kepada pemilik tempat atau tuan rumah acara ini yaitu mas Anton Ismael. Jadilah wawancara dadakan itu kami mulai , wawancara yang pertama dan terakhir mas Kristupa untuk De Britto …

Dalam wawancara , mas Kristupa banyak bercerita tentang bagaimana De Britto membentuk cara berpikirnya dan cara pandangnya terhadap kehidupan. Menurutnya intisari dari pendidikan di De Britto adalah “berkarya kepada Tuhan melalui sesama manusia” , jadi jika bersekolah di De Britto tapi masih berpikir hanya mengenai diri sendiri berarti Anda gagal.

Pesan terakhirnya dalam wawancara ini yaitu di De Britto saya dididik Berani, Mandiri, Berdikari dan punya mental Pantang Menyerah. Jadilah Pemberani, Berdiri di Depan, Memberi Contoh , Jadilah Pemimpin meskipun punya resiko gagal …

Selamat Jalan mas Kristupa , kami bangga punya saudara sepertimu brother … tetaplah memotret di Surga , pasti banyak pemandangan indah disana …

-HBU-

Video Wawancara Kristupa Saragih