Pada hari Sabtu Legi tanggal 26 Mei 2018 telah diadakan sebuah acara bertema kebudayaan yang berjudul Ngobrol Budaya : Tosan Aji – Jejak Budaya dan Pembangunan Jati Diri Bangsa. Acara yang dihelat di Cafe Kopi Tjoean Harapan Indah Bekasi Jawa Barat ini menghadirkan pembicara Bambang Shakuntala JB 83, dan Amisani S JB 89. Acara yang disuporteri oleh Alumni JB Becik, Pametri Budaya dan DBMC membahas Tosan Aji dari berbagai macam perspektif, mulai dari sudut pandang Budaya, sudut pandang Spiritual bahkan mistis.

Acara yang dimoderatori oleh Sdr Didiktrihadi selaku penggiat Tosan Aji dan JB Pametri Budaya berhasil menggaris-bawahi beberapa hal sebagai berikut :

– Bahwa Tosan aji sebagai jejak budaya bukan hanya sebagai senjata peninggalan masa lalu, namun patut mendapatkan tempat sebagai pengingat jati-diri bangsa yang selalu menjunjung nilai-nilai keluhuran. Sdr Amisani dalam pembabaran materi nya saat menjelaskan hal ini mencuplik sebuah quote dalam film The Last Samurai : I dreamed of unified country. A strong , independent and modern country. And now we are awake. We have railroads and cannon and western clothing. But we cannot forget, who we are. Or where we come from…

– Dari sudut pandang spiritualis, makna jati-diri sendiri lebih dimaknai sebagai fitrah karakter, baik adanya yang diciptakan oleh Tuhan Yang Esa, yang pada dasarnya jangan sampai berubah. Jika berubah maka manusia akan menjadi seperti orang bingung, dan orang bingung tidak akan mendapatkan tempat dimanapun. Supaya karakter jangan gampang berubah, maka sebaiknya orang jangan gampang gumunan (gampang terkagum-kagum). Kalau gampang gumunan maka akan gampang ikut arus dan lambat laun hal ini akan mengikis karakter dan jati diri dari orang tersebut. Keris sebaiknya menjadi pegangan dalam mempertahankan jati diri ini, sebagai sesuatu menunjukkan bahwa bangsa ini bahkan sudah sangat maju dan mampu melakukan hal-hal yang luar biasa justru pada saat teknologi belum semaju sekarang. Jika kita bangga dan sadar akan hal itu, niscaya kita tidak akan menjadi bangsa yang gumunan

Acara sempat diselingi oleh gimmick dari Saudara Nanung Prasetyo Ariadi – Penulis Novel Dimensi Ketiga & Dimensi Ketiga Next Level (JB 01) yang mencoba memberikan gambaran mengenai mistis Tosan Aji melalui metode retrokognisi, dimana membiarkan Keris / Tosan Aji sendiri yang mengungkap dan memberikan informasi tentang sejarah, asal-muasal, dan dirinya. Sempat terungkap bahwa kata Tosan Aji adalah dari paraban “Atosan-atosan Ajian” atau kuat-kuatan ilmu. Jadi Tosan aji adalah sebuah alat atau media untuk kuat-kuatan ilmu atau ajian. Dan hal ini dikonfirmasi oleh Sdr. Amisani selaku pengamat keris dari sudut pandang ilmu rasional dan budaya.

Acara berlangsung guyub, gayeng dan berbobot dan berhasil memberikan pemahaman bagi para peserta yang hadir bahwa Tosan Aji bukan sebuah barang peninggalan yang ketinggalan jaman, namun merupakan sebuah peninggalan yang memiliki nilai-nilai keluhuran budaya, bahkan memiliki makna spiritual yang mendalam. Kesemuanya mengarah pada sebuah identitas bangsa yang hebat dan besar, yang justru sekarang jati dirinya banyak dilupakan karena ditelan zaman. Bagaimana tosan aji dalam proses pembuatan nya sampai dengan selesai dibuat selalu mengedepankan tujuan-tujuan filosofis dan spiritual tinggi bagi orang yang nanti akan memiliki dan menggunakan tosan aji tersebut.
Harapannya event serupa akan rutin diadakan ke depan nya setiap beberapa bulan sekali sebagai bagian dari kegiatan alumni JB Becik, dan Pametri Budaya. Tentu saja dengan tema-tema yang lebih menarik, berbobot dan tentu saja penuh semangat kegayengan.

-Nanung JB01-