Haryo Bimo Utomo, alumni lulusan tahun 2000 ini belajar berjualan sejak kelas satu di de Britto. Kala itu, seperti juga banyak siswa lain, ia membuat stiker, kaos dan berusaha menjualnya ke sekolah-sekolah sampai akhirnya ia mengenal dunia online. Ia pun terjun ke dalam bisnis online.
Siang itu, Bimo menjelaskan jalur mana saja secara online yang bisa ditempuh bila ingin menjual suatu produk. Apakah lewat website, sosial media, market place dan lainnya, baik itu brandingnya ataupun hard sales.
Sampai sekarang, selain membantu bisnis keluarga PT Mahkota Dewa, ia juga menjalankan beberapa bisnis lain seperti beras organik dengan brand “King Organic”, bisnis suvenir, kopi luwak dan lainnya. Semua bisnis dijalankan dengan memanfaatkan media online, baik dijual secara online maupun dipromosikan secara online.
Sejak sekitar delapan tahun terakhir, Bimo aktif menjadi pembicara kewirausahaan. Ia mengamati bahwa dunia usaha saat ini didominasi oleh pengusaha yang usianya sangat muda dan ia berharap dari lulusan de Britto akan banyak lahir pengusaha muda yang baik, produktif, bisa menyediakan lapangan pekerjaan serta mampu membuat perubahan-perubahan yang bermanfaat bagi masyarakat, menjadi seorang “Pengusaha Tangguh”.
Benedictus Damar Christiantoro, lulusan tahun 1996. Selain bekerja sebagai arsitek di sebuah perusahaan yang memegang banyak brand terkenal, ia juga seorang konsultan. Setelah melanjutkan di jurusan Arsitektur Atmajaya, ia sempat beberapa kali mengalami kebangkrutan dalam menjalankan usahanya, sampai akhirnya dia bisa seperti sekarang.
Benni bersama Bimo di kelas bisnis online berbagi tentang bagaimana memilih nama usaha atau produk, mengemasnya dengan baik, konsistensi, sampai ke brandingnya. Baik itu product branding ataupun personal branding.
Ardian Radityo, mengisi kelas untuk desain grafis. Ardian hari itu bercerita tentang bagaimana memulai profesi sebagai desainer grafis, prospeknya dan sebagainya. Beberapa video juga sempat diputarkannya demi adik-adik siswa de Britto yang selama ini banyak dikenal sebagai siswa kreatif.
Menurut Ardian yang lulus de Britto tahun 2005 ini, cukup banyak siswa yang sangat tertarik di bidang desain grafis. Sampai akhir sesi tanya jawabpun masih banyak siswa yang ingin tahu lebih jauh tentang bidang yang ditekuninya sepuluh tahun terakhir ini.
Peserta Orientasi Profesi ini dibagi menurut bidang profesi yang disesuaikan dengan minat bakat siswa yang ditawarkan oleh pihak sekolah kepada siswa. Jadi para siswa dipilihkan kelas yang disesuaikan dengan minat bakat, tetapi juga dibebaskan untuk memilih sendiri kira-kira kelas mana yang lebih menarik untuk diikuti.
Seperti sebelumnya, selama lebih kurang 120 menit acara Orientasi Profesi ini berlangsung. Ada yang tampak hanya sekedar menjalankan tugas seperti saat mengikuti pelajaran sekolah, ada juga adik-adik siswa yang tampak antusias dengan bertanya dan mengikuti. Seperti Robertus Judea, siswa kelas XII jurusan IPA berpendapat bahwa dengan Orientasi Profesi ini, ia mendapat banyak wawasan atau gambaran tentang industri keuangan, sesuatu yang sebenarnya tidak dipelajari di kelas jurusannya. [andre stp]
artikel terkait :
Pembekalan Orientasi Profesi 13 Agustus 2016 (1)
Pembekalan Orientasi Profesi 13 Agustus 2016 (2)
Pembekalan Orientasi Profesi 13 Agustus 2016 (3)