Saya perkirakan lebih dari 100 JBers yang hadir di Rumah Duka Sentosa (RSPAD Gatot Subroto – Senen). Ada yang datang sekali, ada yang datang tiap hari, dan bahkan ada yang datang sehari dua kali.

Mereka melayat adik saya Sanjaya Haryoko yang adalah JB93. Saya sendiri JB83. Yang datang bukan hanya angkatan saya dan angkatan adik saya, tetapi nyaris dari semua angkatan bahkan senior-senior JB73.

Ketika rombongan besar pertama JB93 datang mereka meminta ijin saya untuk menyanyikan Mars de Britto mengelilingi peti jenasah adik saya yang belum tertutup. Saya tidak hanya mengijinkan tapi ikut.

Dari sejak bait pertama mars dinyanyikan sebenarnya saya sudah tidak bisa menahan tangis saya. Saya berusaha keras untuk terus menyanyikannya sampai bait terakhir dan air matapun mengalir untuk pertama kalinya.

Konon tradisi menyanyikan Mars itu dilakukan saat: masuk de Britto sebagai tanda anggota baru, saat perkawinan sebagai tanda ikut dalam keluarga, dan saat ada yang meninggal sebagai pelepasan.

Terima kasih Alumni de Britto atas keguyubannya. Selamat jalan adikku tercinta. Saya menduga di atas sana ada paguyubannya juga karena, 🎶selalu tetap bersatu dengan semua kawanmu…

-Handoko Wignjowargo-